Tak Berhubungan Seks
Pranikah Lebih Baik untuk
Kesehatan Mental
Merry Wahyuningsih :
detikHealth
detikcom - Provo, Utah, Di
zaman modern seperti
sekarang ini, melakukan
hubungan seksual pranikah
sepertinya sudah menjadi hal
yang biasa. Namun terlepas
dari urusan agama, menunda
hubungan seks dan tidak
melakukannya sebelum
menikah bisa lebih bermanfaat
untuk kesehatan mental dan
kepuasaan seksual.
Hal ini berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan
peneliti dari Brigham Young
University's School of Family
Life. Penelitian ini melibatkan
2.035 orang menikah.
Dalam penelitian tersebut
peneliti melakukan kuesioner
yang luas dan mencakup
pertanyaan tentang waktu
partisipan mulai melakukan
hubungan seksual dan
bagaimana dengan tingkat
kepuasaan serta kebahagian
jiwa yang dirasakan pasangan
tersebut.
Dari analisis statistik
menunnjukkan bahwa lebih
banyak manfaat kesehatan
mental atau kepuasaan seksual
yang dirasakan oleh pasangan
yang menunda hubungan
seksual sampai adanya ikatan
pernikahan.
Dilansir Medindia, Minggu
(26/12/2010), berikut hasil
analisis statistik yang
menunjukkan manfaat
menunda hubungan seksual
hingga pernikahan:
Stabilitas hubungan dinilai 22
persen lebih tinggi
Kepuasan hubungan dinilai 20
persen lebih tinggi
Kualitas hubungan seksual
dinilai 15 persen lebih tinggi
Komunikasi dinilai 15 persen
lebih baik
"Sebagian besar penelitian
mengenai topik ini difokuskan
pada pengalaman individu
partisipan. Dan kebanyakan
pasangan yang menunda
hubungan seksual hingga
pernikahan merasa lebih
bahagia dan puas dalam
menjalani hubungan seksual,"
kata penulis utama, Dean
Busby, profesor di Brigham
Young University School of
Family Life, Utah.
Menurut Busby, perbedaan
tingkat kepuasan dan
kebahagiaan pasangan yang
menunda hubungan seksual
hingga pernikahan ini adalah
karena mereka mampu
menjalin komunikasi dengan
baik dan belajar menghadapi
permasalahan yang ada
sebelum memutuskan untuk
menikah dan berhubungan
seks.
"Terlepas dari religiusitas,
menunggu (untuk tidak
berhubungan seks
pranikah)dapat membantu
proses komunikasi hubungan
yang lebih baik dan ini
membantu meningkatkan
stabilitas jangka panjang dan
kepuasan hubungan," kata
Busby.
Hasil studi ini telah
dipublikasikan dalam American
Psychological Association's
Journal of Family Psychology.
0 komentar:
Posting Komentar